Blogger Widgets

Rabu, 06 Mei 2015

Model Pemberlajaran

Model Pembelajaran

  1. Pembelajaran model group-investigation (Slavin, 1995)

          Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:
  • Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber  memilih topik, merumuskan permasalahan)
  • Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa melakukan apa, apa tujuannya),
  • Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi),
  • Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis),
  • Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan
  • Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
     2.   Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), (Slavin, 1995).

           Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:
  • Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan anggota yang heterogen (misalnya masing- masing kelompok beranggotakan empat orang).
  • Guru menyajikan pelajaran.
  • Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
  • Siswa yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  • Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan, siswa tidak boleh saling membantu.
  • Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tinggi.
  • Guru memberikan evaluasi.
  • Penutup.


    3.   Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw (Aronson, et. al., 1978 dalam Chotimah & Dwitasari, 2009)
          Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

  • Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya masing-masing kelompok beranggotakan empat orang)
  • Tiap siswa dalam kelompok diberi bahan materi yang berbeda (kelompok asal).
  • Tiap siswa dalam kelompok membaca dan mempelajari materi yang ditugaskan.
  • Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bagian materi yang sama tersebut.
  • Setelah selesai diskusi dalam kelompok ahli, setiap siswa kembali ke kelompok asal. Selanjutnya, mereka bergantian mengajar teman satu kelompok tentang materi yang telah ia pelajari/diskusikan dalam kelompok ahli. Sementara itu, anggota kelompok lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, kemudian membuat rangkuman.
  • Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
  • Guru dan siswa membuat kesimpulan.
  • Guru memberikan evaluasi.
  • Penutup.


   4.  Pembelajaran problem-based instruction (Arend et.al., 2001).
        Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya,yaitu:
  • Guru mendefisikan atau mempresentasikan masalah atau isu yangberkaitan (masalah bisa untuk satu unit pelajaran atau lebih, bisa untuk pertemuan satu, dua, atau tiga minggu, bisa berasal dari hasil seleksi guru atau dari eksplorasi siswa),
  • Guru membantu siswa mengklarifikasi masalah dan menentukan bagaimana masalah itu diinvestigasi (investigasi melibatkan sumber-sumber belajar, informasi, dan data yang variatif, melakukan surve dan pengukuran),
  • Guru membantu siswa menciptakan makna terkait dengan hasil pemecahan masalah yang akan dilaporkan (bagaimana mereka memecahkan masalah dan apa rasionalnya),
  • Pengorganisasian laporan (makalah, laporan lisan, model, program komputer, dan lain-lain), dan
  • Presentasi (dalam kelas melibatkan semua siswa, guru, bila perlu melibatkan administator dan anggota masyarakat).


    5.  Pembelajaran Tematik menurut (Depdiknas, 2006)
         Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:
  • Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
        Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik.Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi
  • Kegiatan Inti

      Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai  strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.

  • Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut

      Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.

Pengembanagn PKN di Sekolah Dasar
Dosen : Dirgantara Wicaksono,M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar