Blogger Widgets

Kamis, 07 Mei 2015

Model Pembelajaran Jaring Laba- Laba

(Webbed Model)
A.    Pengertian model Webbed
Pembelajaran model webbed adalah pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral adanya keterhubungan berbagai bidang studi.
Untuk memulai proses perancangan model ini, sebaiknya kita perhatikan langkah-langkah perancangan model webbed yaitu:
a.         Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap  bidang pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
b.        Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam  jaring tema.
c.         Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang  pengembangan melalui tema dan subtema.
d.        Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e.         Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
f.         Menyusun Rencana Kegiatan Harian

B.     Kelebihan model webbed
a.       Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b.      Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
c.       Model ini mempermudah perncanaan keerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.

C.     Kelemahan model webbed
a.       Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba –laba adalah menyeleksi tema
b.      Adanya kecenderungan merumuskan sesuatu tema yang dangkal, sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum
c.       Guru dapat menjaga misi kurikulum
d.      Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan dari pada pengembangan konsep
D.    Karakteristik model webbed
Model webbed memiliki karakteristik yang harus kita perhatikan, karakteristik tersebut antara lain:
a.       Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered ), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak  berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b.      Memberikan pengalaman langsung. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c.       Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada  pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Proses pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari  berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e.       Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f.       Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
E.     Penerapan model webbed
Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Keluarga”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
a.       IPA
Standar Kompetensi : mengenal bebagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
Siswa diajarkan tentang macam-macam benda langit dan peristiwa alam yang terjadi di sekitar. Dari peristiwa alam tersebut siswa diharapkan dapat menjaga kebersihan rumah.
b.      IPS
Standar Kompetensi : mendeskripsikan lingkugan rumah
Siswa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing
c.       Matematika
Standar Kompetensi : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya pintu rumah berbentuk persegi panjang,  jendela berbentuk persegi,
d.      Pkn
Standar Kompetensi : menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah
Siswa diajarkan tentang mengikuti tata tertib di rumah. Bekerja sama dengan anggota keluarga yang lain dengan baik.
e.       Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
Siswa membaca teks tentang kehidupan keluarga yang harmonis.

F.      Gambar model webbed




 
Pengembangan PKN di SD
Dosen : Dr.c Dirgantara Wicaksono,CH,CHt,S,Pd,M,Pd,MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar