BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bila mencermati kegiatan belajar mengajar di sekolah
dewasa ini, belum banyak sekolah yang menerapkan model pembelajaran terpadu.
Padahal pembelajaran terpadu itu sendiri bisa melahirkan pelajar – pelajar
bermutu yang kompeten dan nantinya dunia pendidikan di Indonesia tak lagi
dipandang sebelah mata oleh bangsa – bangsa maju di dunia bahkan mampu sejajar
dengan dan bersaing dengan mereka.
Dalam implementasinya isi Tujuan Pendidikan Nasional
belum diterapkan secara terpadu antara nilai – nilai ajaran agama dengan
pengetahuan umum. Hal ini salah satunya dikarenakan masih banyaknya tenaga
pengajar atau guru di Indonesia belum memahami pembelajaran terpadu itu
sendiri. Oleh karena itu, disini kami ingin mengenalkan salah satu model
pembelajaran terpadu yaitu “Immersed” atau dalam bahasa Indonesia berarti
terbenam/celupan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian pembelajaran terpadu tipe Immersed?
2. Apa
kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe Immersed?
3. Apa
kegunaan pembelajaran terpadu tipe Immersed?
4. Langkah
– langkah apa saja yang harus dilakukan dalam pembelajaran terpadu tipe
Immersed?
5. Bagaimana
contoh dan penerapan pembelajaran tipe immersed?
C. Tujuan
1. Untuk
memahami makna pembelajaran terpadu tipe Immersed.
2. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe Immersed.
3. Untuk
mengetahui kegunaan pembelajaran terpadu tipe Immersed.
4. Untuk
membuat atau menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran
terpadu tipe Immersed.
5. Untuk
mengetahui contoh dan penerapan pembelajaran tipe immersed.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembelajaran Immersed
Model pembelajaran Immersed adalah model pembelajaran
terpadu yang berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa atau mahasiswa,
dimana mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman
mereka sendiri.
B. Karakteristik
Pembelajaran Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan
pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data
dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran Immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi pada anak.
Tipe ini tidak mengharuskan sebuah
perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena
proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pebelajar, akan tetapi
sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses
perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi
pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap
kerja yang baik dari pebelajar Immersed (Fogarti, 1991; 86).
Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah
dari kata Immersed adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu
tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian
para siswa secara individu.
Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep
yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau
membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.
C. Kelebihan
dan Kekurangan Pembelajaran Immersed
Dalam pembelajaran terpadu tipe Immersed tentunya juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihan dari
pembelajaran terpadu tipe Immersed :
Kelebihan
Model Immersed:
1. Keterpaduan
berlangsung di dalam pelajar itu sendiri.
2. Guru
dapat mengetahui pengalaman / pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sehingga
menambah pengalaman bagi guru.
3. Siswa
dapat menggunakan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dengan
memadukan sesuai dengan kebutuhan.
Kelemahan
Model Immersed:
1. Dapat
mempersempit fokus pelajar tersebut.
2. Guru
tidak dapat menggunakan sumber/literatur yang lain, karena pada model immersed
hanya menggunakan pengalaman yang di peroleh/dimiliki siswa.
3. Siswa
hanya terpaku pada pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
4. Siswa
tidak mengembangkan kemampuan yang dimiliki, karena hanya terpaku pada yang
dimiliki.
D. Kegunaan
Pembelajaran Immersed
Model ini digunakan dengan menyaring dari seluruh isi
kurikulum dengan menggunakan suatu cara pandang tertentu. Misalnya, seseorang
memadukan semua data dari berbagai disiplin ilmu (mata pelajaran) kemudian
menampilkannya melalui sesuatu yang diminatinya dalam suatu ide.
Deskripsi : Murid memadukan apa yang dipelajari dengan
cara memandang seluruh pengajaran melalui perspektif bidang yang disukai ( area
of interest ).
Model immersed digunakan tanpa ada perencanaan terlebih
dahulu. Artinya model ini digunakan ketika dalam pembelajaran yang sedang
berlangsung membutuhkan model pembelajaran yang memadukan kebutuhan para
siswa/mahasiswa, berdasarkan pengalaman yang dimilikinya sendiri.
E. Langkah-langkah
Pembelajaran Immersed
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe
immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu
yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo
2006; 4).
Menurut Hadisubroto (2000; 2), dalam merancang
pembelajaran terpadu setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut: (1) menentukan tujuan, (2) menentukan materi/media, (3) menyusun
scenario KBM, dan (4) menentukan evaluasi. Secara rinci, tahap-tahap tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap perencanaan, terdiri dari :
1. Tahap
Pelaksanaan. Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut
Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang
cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu.
2. Tahap
evaluasi. Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam
Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran
terpadu.
a. Menentukan
jenis mata pelajaran yang dipadukan.
b. Memilih
kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini
akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
c. Menentukan
sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang
harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan
sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang
masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
d. Merumuskan
indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang
telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan
kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.
e. Menentukan
langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru
untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah
pembelajaran.
f. Guru
hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam
proses pembelajaran.
g. Pemberian
tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang
menuntut adanya kerja sama kelompok.
h. Guru
perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam
perencanaan.
F. Contoh
dan Penerapan Pembelajaran Model Immersed
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang
memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus
mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model
ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di
akhir semester. Model ini melatih kreatifitas berfikir siswa secara bertahap
dari jenjang SD hingga SMA. Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan
pada hari HUT RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu
dipamerkan.
Penerapan lainnya bagi kelas 5 SD misalnya pada materi
pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa
Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang:
IPA
: Pernafasan
pada manusia
PKN : Peraturan
Pemerintah
Bahasa
Indonesi : Menceritakan hasil
pengamatan
Seni
Rupa : Membuat poster
sederhana
Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari
materi tentang geologi, mereka juga memerlukan pengetahuan lain diluar
bidangnya seperti :
Matematika : tekhnologi komputer, bagan / grafik data,
aliran data dan
interpretasi
IPA
: mineral, gunung berapi,
masalah lingkungan dan gempa bumi
Bahasa : membuat pidato, membaca, menulis
IPS
: hak asasi manusia, sungai dan
implikasi hukum
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Model pembelajaran Immersed adalah model
pembelajaran terpadu yang berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa atau
mahasiswa, dimana mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan
pengalaman mereka sendiri. Model pembelajaran ini dapat diterapkan pada semua
jenjang pendidikan tetapi pada umumnya digunakan di tingkat universitas.
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-imersed.html
http://www.eurekapendidikan.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-immersed.html
http://byekons.blogspot.com/2010/06/model-pembelajaran-immersed.html
Pengembangan PKN di SD
Dosen : Dr.c Dirgantara Wicaksono,CH,CHt,S,Pd,M,Pd,MM.
Dosen : Dr.c Dirgantara Wicaksono,CH,CHt,S,Pd,M,Pd,MM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar