Blogger Widgets

Jumat, 22 Mei 2015

KURIKULUM

A.    Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, sertacara yang digunknnya dalam menyelenggarakan kegiatn belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarny6a adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan brrbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi denagn lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalamankehidupan.

B.     Komponen kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu:
a.       komponen tujuan;
b.      komponen isi/materi;
c.       komponen media (sarana dan prasarana);
d.      komponen strategi dan;
e.       komponen proses belajar mengajar.
Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu:
a.       Objective (tujuan);
b.      Knowledges (isi atau materi);
c.       School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan;
d.      Evaluation (penilaian).
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni:
a.       Tujuan;
b.      Isi dan struktur kurikulum;
c.       Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan:
d.      Evaluasi.

C.     Fungsi Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a.       Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
a)      Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
b)      Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu,
c)      kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
b.      Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi Sekolah yang
Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a)      Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
b)      Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi:
ý  Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
ý  Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
ý  Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
c.       Fungsi kurikulum yang ada di atasnya
a)      Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya.
b)      Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
d.      Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
e.       Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
f.       Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulumdapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
g.      Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.
h.      Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.

D.    Konsep Dasar Kurikulum
Kurikulum menurut saya adalah rencana, petunjuk dan pedoman yang digunakan dalam pendidikan. Kurikulum berisikan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dengan isi yang disesuaikan dengan tujuan serta metode yang digunakan dalam penyampaiannya. Evaluasi untuk menguji apakah tujuan yang terdapat dalam kurikulum dapat tercapai atau belum. Kurikulum sebagai suatu ide/konsep, rencana yang menjadi panduan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar serta kurikulum sebagai hasil belajar yang menjadi ukuran keberhasilan pendidikan.Jika sebuah lembaga pendidikan dalam pembelajaran tidak mengggunakan kurikulum.
a.       Pendidikan tidak akan mampu menyesuaiakan dengan lingkungan masyarakat.Dengan kurikulum akan mampu menciptakan individu yang bisa menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Pendidikan akan mamapu mengimbangi kondisi masyarakat yang dinamis.
b.      Tidak akan terpadu antara individu atau individu dengan masyarakat. Karena tanpa kurikulum tidak ada hubungan yang harmonis, kerjasama serta pemecahan masalah cenderung diselesaikan sendiri. Tak ada integrasi anatara pendidikan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
c.       Potensi yang ada dalam peserta didik kurang dapat dikembangkan, tanpa kurikulum keunikan peserta didik akan terabaikan. Dengan kurikulum akan mampu mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.
d.      Peserta didik tidak akan memilki persiapan untuk hidup ditengah kehidupan sosial,pendidikan yang diperoleh tidak memeberikan pengalaman-pengalaman yang digunakan untuk bekal hidup bermasyarakat.
e.       Tugas perkembangan peserta didik tidak berkembang dengan baik dan lancar. Pelayanan terhadap kebutuhan anak tidak akan bisa tepat dan maksimal, sehingga pengembangan bakat dan minat peserta didik kurang.
f.       Pendidikan tidak akan mampu menemukan kelemahan yang dialami lewat ujian. Tanpa kurikulum akan menebabkan peserta didik tidak mampu memahami dirinya, mengarahkan dirinya, mengembangangkan diri dan menysesuaikan dengan masyarakat.
E.     Kelebihan Dan Kelemahan Kurikulum
Kelebihan dan kelemahan penerapan model pembelajaran yang berorientasi kepada hak azazi anak
Kelebihan:
a.       Semua hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak akan terwujud, karena tanpa membeda-bedakan semua pendidikan diberikan kepada seluruh anak.
b.      Tidak ada jurang pemisah antara anak, karena semua diberi pelayanan yang samasesuai dengan kebutuhannya.
c.       Terjadi hubungan yang harmonis antara peserta didik (anak) karena mereka dapatbekerja sama dan berinteraksi dalam pendidikan yang baik.
d.      Menguatkan mereka yang lemah dan menjadikan tidak sombong mereka yang lebih,semuanya akan dapat memahami dirinya sendiri-sendiri yang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Kelemahan:
a.       Kesulitan untuk mengembangkan model pembelajaran, karena heterogennya peserta didik.
b.      Membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk mengembangakannya.
c.       Rentan terjadi ketidak puasan jika sedikit saja kebutuhan tidak dipenuhi.

F.      Azas Yang Diperhatikan Dalam Pengembangan Kurikulum
a.       Azas Filosofi
Azas filosofi merupakan azas yang berkaitan dengan pandangan ke depan “What man can become?”akan menjadi apa seseorang di masa depan. Pengembangan kurikulum harus melihat ke depan, akan dijadikan seperti apa anak-anak kelak, sehingga dalam langkah pengembangan kurikulum lebih terarah dan dapat mencapai tujuan seperti yang telah dirumuskan. Azas ini tentunya memperhatikan bagaimana perkembangan yang terjadi di masyarakat secara global sehingga lulusan yang dihasilakan dapat diterima oleh masyarakat sebagai pengguna output. Rendahnya moralitas sekarang ini merupakan satu contoh kegagalan kurikulum yang diterapkan, karena kurangnya perhatian terhadap aspek moral yang dikembangkan masih berorientasi pada pencapaian hasil belajar semata yaitu nilai ujian yang tinggi.
b.      Azas Sosiologi
Azas sosiologi berkaitan dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat sekitar, karena sekolah merupakan bagian dari masyarakat sehingga dalam pengembangan kurikulumnya harus memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat secara luas. Dari hasil dan proses pendidikan formal akan dihasilakan output yang sadar dan paham akan nilai-nilai yang ada di masyarakat sehingga nantinya dapat menjadi “ agent of social change (agen perubah nilai-nilai sosial tentunya ke arah yang lebih baik)” dan “conservation of value (mengkonservasi nilai-nilai menuju pada suatu tatanan masyarakat sosial yang harmonis dan lebih baik)”.
c.       Azas Psikologi
Bahwa dalam pengembangan kurikulu harus memperhatikan aspek perkembangan peserta didik yaitu psikis, fisik, dan belajar peserta didik sehingga benar-benar akan dapat menjadikan peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan minat. Hal ini berkaitan dengan “how to teach” bagaimana guru mengajar berkaiatan dengan rancangan pembelajaran yang disusun, metode, dan media pembelajaran agar sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
d.      Azas Organisatoris
Azas organisatoris mengacu pada organisasi kurikulum.
e.       Azas Yuridis
Bahwa dalam Negara hukum untuk dapat melaksanakan kurikulum perlu adanya payung hukum sebagai asas legalitas dan keabsahan kurikulum. Contoh UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003.

G.    Prinsip-Prinsip Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengembangan Kurikulum
a.       Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi adalah kedekatan hubungan. Apabila dikaitkan denganpendidikan dengan masyarakat maka harus memilki keterkaitan yang erat sehingga hasil pendidikan yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan peserta didik di masyarakat.Prinsip relevansi menurut Soetopo & Soemanto bahwa relevansi kurikulum :
a)      Pertama : relevansi pendidikan dengan lingkungan anak didik. Hal ini berkaitan dengan isi tau muatan kurikulum seperti bahan pengajaran hendaknya disesuaikan dengan kehidupan anak didik.
b)      Kedua : relevansi pendidikan dengan kehidupan yang akan dating. Materi atau bahan yang diajarkan akan bermanfaat bagi kehidupan anak didik di masa yang akan datang.
c)      Ketiga : relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja. Kurilukum diakitkan dengan dunia kerja.
d)     Keempat : Relevansi pendidikan dengan ilmu pengetahuan. Kurikulum mampu memberikan peluang dan kesmpatan kepada anak didik untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.      Prinsip Fleksibilitas
Artinya bahwa kurikulum yang dikembangkan harus memilki ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Dalam hal ini berkaitan dengan fleksibilitas dalam memilih program pendidikan dan fleksibilitas dalam pengembangan program pembelajaran.
c.       Prinsip Efisiensi
Prinsip efisiensi terkait dengan usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat membuahkan proses dan hasil belajar yang optimal. Jadi dalam pengembangan kurikulum harus efisien, sehingga seperti yang terjadi di pendidikan kita dengan berubah-ubahnya kurikulum malah justru semakin membingungkan pelaksana pendidikan yaitu guru.
d.      Prinsip efektivitas
Prinsip efektivitas adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Efektivitas kurikulum berkaitan dengan proses mengajar pendidik, dan proses belajar peserta didik.
e.       Prinsip Kesinambungan
Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat pendidikan, jenis dan program pendidikan, serta bidang studi. Pertama kesinambungan di antara berbagai tingkat sekolah yang menyangkut bahan pelajaran yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi sudah diajarkan pada tingkat pendidikan sebelumnya, dan bahan pelajaran yang sudah diajarkan pada tingkat yang lebih rendah tidak diajarkan lagi pada tingkat yang lebih tinggi, sehingga tidak terjadi tumpang tindih bahan pelajaran. Kedua, kesinambungan diantara berbagai bidang studi yang berkaitan dengan hubungan antara bidang studi yang satu dengan yang lain.
f.       Prinsip berorientasi tujuan

Bahwa langkah awal sebelum memilih dan mengembangkan komponen-komponen kurikulum aialah menetapkan tujuan. Kemudian komponen kurikulum lainnya dipilih dan dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

Pengembangan PKN di SD 
Dosen : Dr.c Dirgantara Wicaksono,CH,CHt,S,Pd,M,Pd,MM.

1 komentar:

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Semoga indonesia nggak sering ganti kurikulum karen buatnya pasti makan waktu kalau diliat dari azas-azasnya.
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus